Jumat, 20 April 2012

Kabar Kebocoran Soal UN Dianggap Sama Penipuan Via SMS

Personal News Magazine - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Muchlas Samani merasa yakin tidak ada kebocoran soal ujian nasional (UN) yang marak diberitakan di beberapa daerah di Jawa Timur.

Alasannya, pengamanan distribusi soal UN dinilai cukup ketat. Beredarnya jawaban soal UN itu, hanya perbuatan orang yang ingin mengambil keuntungan.

"Insya Allah tidak ada kebocoran," kata Walikota Risma kepada wartawan di sela memantau pelaksanaan UN di SMAN 10, Jemursari, Senin (16/4/2012).

Risma menegaskan, naskah UN mendapat penjagaan cukup ketat di mapolsek. Dan saat pendistribusiannya juga mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian maupun tim dari diknas, perguruan tinggi maupun tim independen.

"Kita kawal sejak Jumat lalu. jadi kita kawal, tidak ada kebocoran," tuturnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini berharap kepada seluruh siswa peserta UN maupun wali muridnya, tidak percaya kabar jawaban soal UN.

"Tolong jangan percaya kalau ada kebocoran. (Kabar beredar jawaban soal UN) itu membuat anak-anak juga tidak tenang karena konsentrasi melihat kebocoran itu, padahal tidak ada," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Rektor Unesa Prof Muchlas Samani. Bahkan pagi tadi, dirinya mendapat kabar dari tim Unesa di Kabupaten Jombang, bahwa tidak ada kebocoran.

"Yang di Jombang, tadi pagi sudah saya cek dan hasilnya nggak ada," ujar Muchlas sambil menambahkan bahwa kasus itu ditangani Polres Jombang.

Muchlas mengaku tidak kaget dengan kabar bocornya soal UN. Ia mengibaratkan seperti kasus percobaan penipuan seperti penipuan mendapatkan hadiah melalui pesan singkat (SMS). Rektor Unesa ini berharap kepada peserta UN maupun wali muridnya, untuk tidak mempercayai kabar tersebut.

"Saya nggak kaget. Dugaan saya pasti ada di mana-mana. Saya sendiri profesor pernah mendapatkan SMS, mendapatkan hadiah ini itu, tapi saya tidak percaya," jelasnya.

Kabar Kebocoran Soal UN Dianggap Sama Penipuan Via SMS

Personal News Magazine - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Muchlas Samani merasa yakin tidak ada kebocoran soal ujian nasional (UN) yang marak diberitakan di beberapa daerah di Jawa Timur.

Alasannya, pengamanan distribusi soal UN dinilai cukup ketat. Beredarnya jawaban soal UN itu, hanya perbuatan orang yang ingin mengambil keuntungan.

"Insya Allah tidak ada kebocoran," kata Walikota Risma kepada wartawan di sela memantau pelaksanaan UN di SMAN 10, Jemursari, Senin (16/4/2012).

Risma menegaskan, naskah UN mendapat penjagaan cukup ketat di mapolsek. Dan saat pendistribusiannya juga mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian maupun tim dari diknas, perguruan tinggi maupun tim independen.

"Kita kawal sejak Jumat lalu. jadi kita kawal, tidak ada kebocoran," tuturnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini berharap kepada seluruh siswa peserta UN maupun wali muridnya, tidak percaya kabar jawaban soal UN.

"Tolong jangan percaya kalau ada kebocoran. (Kabar beredar jawaban soal UN) itu membuat anak-anak juga tidak tenang karena konsentrasi melihat kebocoran itu, padahal tidak ada," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Rektor Unesa Prof Muchlas Samani. Bahkan pagi tadi, dirinya mendapat kabar dari tim Unesa di Kabupaten Jombang, bahwa tidak ada kebocoran.

"Yang di Jombang, tadi pagi sudah saya cek dan hasilnya nggak ada," ujar Muchlas sambil menambahkan bahwa kasus itu ditangani Polres Jombang.

Muchlas mengaku tidak kaget dengan kabar bocornya soal UN. Ia mengibaratkan seperti kasus percobaan penipuan seperti penipuan mendapatkan hadiah melalui pesan singkat (SMS). Rektor Unesa ini berharap kepada peserta UN maupun wali muridnya, untuk tidak mempercayai kabar tersebut.

"Saya nggak kaget. Dugaan saya pasti ada di mana-mana. Saya sendiri profesor pernah mendapatkan SMS, mendapatkan hadiah ini itu, tapi saya tidak percaya," jelasnya.

Kabar Kebocoran Soal UN Dianggap Sama Penipuan Via SMS

Personal News Magazine - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Muchlas Samani merasa yakin tidak ada kebocoran soal ujian nasional (UN) yang marak diberitakan di beberapa daerah di Jawa Timur.

Alasannya, pengamanan distribusi soal UN dinilai cukup ketat. Beredarnya jawaban soal UN itu, hanya perbuatan orang yang ingin mengambil keuntungan.

"Insya Allah tidak ada kebocoran," kata Walikota Risma kepada wartawan di sela memantau pelaksanaan UN di SMAN 10, Jemursari, Senin (16/4/2012).

Risma menegaskan, naskah UN mendapat penjagaan cukup ketat di mapolsek. Dan saat pendistribusiannya juga mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian maupun tim dari diknas, perguruan tinggi maupun tim independen.

"Kita kawal sejak Jumat lalu. jadi kita kawal, tidak ada kebocoran," tuturnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini berharap kepada seluruh siswa peserta UN maupun wali muridnya, tidak percaya kabar jawaban soal UN.

"Tolong jangan percaya kalau ada kebocoran. (Kabar beredar jawaban soal UN) itu membuat anak-anak juga tidak tenang karena konsentrasi melihat kebocoran itu, padahal tidak ada," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Rektor Unesa Prof Muchlas Samani. Bahkan pagi tadi, dirinya mendapat kabar dari tim Unesa di Kabupaten Jombang, bahwa tidak ada kebocoran.

"Yang di Jombang, tadi pagi sudah saya cek dan hasilnya nggak ada," ujar Muchlas sambil menambahkan bahwa kasus itu ditangani Polres Jombang.

Muchlas mengaku tidak kaget dengan kabar bocornya soal UN. Ia mengibaratkan seperti kasus percobaan penipuan seperti penipuan mendapatkan hadiah melalui pesan singkat (SMS). Rektor Unesa ini berharap kepada peserta UN maupun wali muridnya, untuk tidak mempercayai kabar tersebut.

"Saya nggak kaget. Dugaan saya pasti ada di mana-mana. Saya sendiri profesor pernah mendapatkan SMS, mendapatkan hadiah ini itu, tapi saya tidak percaya," jelasnya.