Jumat, 12 Agustus 2011

Bercinta pun Ada Etikanya

Bercinta pun Ada Etikanya
Pasangan Berpelukan (doc. Corbis)
Seringkali orangtua geleng-geleng kepala melihat tingkah polah remaja dewasa ini. Mulai dari tata krama terhadap orang dewasa, kelakuan ugal-ugalan di jalan raya, hingga perilaku menyimpang, seperti seks dan narkoba. Bentrok anak dan orangtua pun kerap terjadi lantaran remaja kurang memahami etiket bersopan santun.

Berawal dari keprihatinan menghadapi sikap cuek cucunya yang beranjak dewasa, Mien Uno rampung menulis buku berjudul 'Buku Pintar Etiket untuk Remaja, Kiat Sukses Menghadapi Pergaulan Modern'. Buku setebal 261 halaman itu membahas etiket dalam kehidupan sehari-hari remaja.

"Ide awalnya, saya liat  anak remaja kalau diajak ngomong cuek, orangtua kalau menasehati dibilang jadul, diajak bicara seperti tidak menganggap," kata perempuan yang biasa disapa akram Bu Mien itu saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu lalu, 12 Agustus 2009.

Masa remaja adalah fase transisi, dimana mereka seringkali coba-coba dalam melakukan sesuatu. "Saya merasa bertanggungjawab untuk ikut membantu melakukan hal-hal yang lebih tegar," lanjut perempuan kelahiran Indramayu, 23 Mei 1941 itu.

Buku bersampul merah ini banyak memuat tips-tips dalam bergaul untuk remaja. Mulai dari etiket berkomunikasi, etiket di rumah, di sekolah, di tempat umum, di perjalanan, etiket dalam berbusana, serta dalam pergaulan. Banyak hal sepele ternyata perlu diperhatikan remaja, seperti kebiasaan berkelompok atau nge-gank.

Dalam bukunya, Mien Uno menuliskan, "Seorang remaja yang menarik bisa berteman dengan siapa saja. Ia tidak membatasi pergaulan dengan menjadi anggota sebuah kelompok atau gank, atau lingkaran tertutup di sekolah. Kenapa? Karena kamu akan dicap sesuai karakter gank-mu, dan kehilangan peluang untuk mendapatkan persahabatan baru."

Untuk urusan berpacaran, remaja juga harus punya etiket. Bu Mien membahasnya sangat detail. 'Menembak' atau mengutarakan cinta juga ada etiketnya, demikian halnya sopan-santun dalam berkencan. Hal terpenting yang Bu Mien garisbawahi adalah 'say no to sex'.

Pada halaman 233 dikatakan, "Jangan tertipu oleh janji-janji manis cowokmu. Misalnya, 'Aku akan bertanggungjawab kok, aku akan nikahin kamu'. Cowok yang gampang berjanji biasanya gampang mengingkari."

Permasalahan lain yang diangkat Bu Mien adalah narkoba, alkohol, dan rokok. Menurut Bu Mien, jika remaja tidak berani mengatakan 'tidak' pada rokok, ajakan seks, narkoba dan miras, maka mereka akan terjerembab pada hal-hal merugikan dan disesali seumur hidup.

Meksi terbilang sebagai penulis produktif. Bukan hal mudah bagi nenek empat cucu ini menyelesaikan buku 'Etiket Untuk Remaja'. Lulusan IKIP Negeri Bandung, 1965' itu mengaku, "Kendala terbesar dalam menulis buku ini adalah saya harus mensosialisasikan dalam bahasa remaja," ujar Bu Mien.

Tapi, itu tidak mengalangi perempuan yang pernah terpilih sebagai Most Powerfull Women' oleh majalah Globe Asia, 1999, itu tak menghentikan langkahnya. Buat Bu Mien, remaja harus diberi pengertian, agar mereka tumbuh menjadi remaja yang penuh empati.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates